RAGAM, Relawan Ganjar-Mahfud di Kuwait Siap Menangkan Capres-Cawapres Berprestasi dan Non Orba

281
Relawan RAGAM di Kuwait siap menangkan Ganjar - Mahfud

Aartreya – Awal Februari mendatang, Jumat (2/2/2024), dimulai pukul 17.30 – 18.30 GMT +3 atau 21.30 ? 22.30 WIB, Ragam atau Relawan Ganjar – Mahfud MD di Kuwait akan menggelar teleconference dan silaturahmi penguatan suara Ganjar?Mahfud dengan tema Perlindungan Hukum Pekerja Migran Indonesia. Tempatnya, di Rajdani Palace, Khaitan District, Farwaniya Governorate, Kuwait. Demikian disampaikan Rani Selvianty, didampingi Kiki Baihaki melalui sambungan telepon kepada media online ini.

“Kegiatan ini digelar dalam rangka memenangkan pasangan Capres dan Cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Kami komunitas masyarakat Indonesia yang beradadi Negara Kuwait telah membentuk organisasi relawan dengan nama Ragam. Kepanjangannya, Relawan Ganjar – Mahfud,” kata Rani, Minggu (29/1/2024).

Masih menurut dara asal Bandung ini, Ragam mewadahi simpatisan dan pendukung Ganjar Pranowo – Mahfud MD dari lintas suku, agama, profesi, kedaerahan, dan dari berbagai kalangan yang berada di Kuwait.

“Adapun kegiatan Ragam diantaranya, yaitu : temu relawan, visitasi / blusukan ke kantong?kantong pemilih, sosialisasi dan kampanye Ganjar?Mahfud dalam bentuk penyelenggaraan even?even besar pengumpulan massa selama awal hingga jelang Pemilu 2024,” tuturnya.

“Sebagai pembicara gelaran teleconference dan silaturahmi penguatan suara Ganjar?Mahfud Kuwait nanti yakni Wakil Ketua TPN, Amarsyah Purba. Dan, sebagai informasi, Ketua Ragam, Bambang Djapmiko. Kita sudah sampaikan undangan kepada WNI yang tinggal di Kuwait. Untuk yang akan hadir bisa menghubungi Nugroho Adi (Nugi) melalui whatsapp +965 99741250. Terkai zoom link akan disampaikan menyusul,” imbuhnya.

Sementara, sejawatnya, Kiki Baihaki menambahkan, potensi kecurangan pemilu sangat mungkin terjadi.

“Sama-sama kita ketahui, manuver Presiden Jokowi menunjukan tanda-tanda dugaan keberpihakan kepada calon tertentu, mulai dari endorsement politik, mengaku akan cawe-cawe, dan terbaru pernyataannya terkait presiden boleh berpihak serta akan ikut kampanye,” ucapnya.

Menurutnya, Indonesia akan kembali pada masa suram jika nantinya dipimpin politisi Orde Baru.

“Orde Baru itu bahaya laten. Jika kita biarkan Orba bangkit, celaka sekali. Demokrasi akan mati. Dinasti politik Berjaya. KKN makin menjadi-jadi. Seperti era Soeharto dulu. Nah, karena itu perlu dilakukan perlawanan. Perlawanannya secara konstitusional dengan memilih capres yang bukan Orba. Jawabannya, Ganjar. Jadi, mari bersama jangan biarkan Indonesia dikotori Orba dan anteknya,” tuntas Kiki.

(3. Eko Okta Ariyanto)        

SHARE

KOMENTAR