
Aartreya – PDI Perjuangan mengucapkan selamat hari Kartini kepada seluruh perempuan Indonesia. Disampaikan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, apa yang telah diperjuangkan oleh R.A. Kartini sejalan dengan apa yang telah dilakukan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ketika menyatakan dirinya sebagai Sahabat Pengadilan atau Amicus Curiae.
“Ibu Megawati menegaskan semoga ketuk palu MK bukan merupakan palu godam melainkan palu emas seperti ditegaskan Ibu Kartini, 'Habis Gelap Terbitlah Terang'. Sehingga fajar demokrasi yang telah kita perjuangkan dari dulu, timbul kembali dan akan diingat terus menerus oleh generasi bangsa Indonesia,” ujar Hasto melalui rilis yang diterima Aartreya, Minggu (21/4/2024).
Spirit Kartini, sambung Hasto, juga telah mengilhami Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri saat mengajukan amicus curiae dalam sidang sengketa Pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK). Sekjen DPP PDI Perjuangan itu juga mengutip penggalan kalimat Megawati yang berharap agar palu MK tak menjadi palu godam, melainkan palu emas.
"Semoga ketuk palu MK bukan merupakan Palu Godam melainkan palu emas seperti ditegaskan Ibu Kartini habis gelap terbitlah terang sehingga fajar demokrasi yang telah kita perjuangkan dari dulu timbul kembali dan akan diingat terus menerus oleh generasi bangsa Indonesia".
Bukan hanya Megawati, Hasto menyebut para guru besar serta tokoh pro demokrasi turut menjadikan semangat juang R.A. Kartini sebagai inspirasi. Mereka saat ini berbondong-bondong untuk mengembalikan demokrasi, konstitusi, dan keadilan yang telah dirusak oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.
“Penyalahgunaan kekuasaan terjadi terlebih setelah manipulasi hukum di MK dan berhasil meloloskan Gibran Rakabuming sebagai cawapres,” ujarnya.
Karenanya, sejalan dengan peringatan hari Kartini, Hasto mengatakan seluruh pihak dapat membawa cahaya bagi kegelapan demokrasi yang saat ini tengah diperjuangkan. Langkah ini yang dipercaya oleh pihaknya dapat mengembalikan semangat reformasi Indonesia.
“Dengan spirit RA Kartini, kekuatan kebenaran percaya bahwa kegelapan demokrasi akan menjadi terang yang menyingkirkan sisi-sisi gelap kekuasaan,” tuntasnya. (Eko Okta)