Aartreya – Debat capres baru-baru ini, ternyata hanya sukses memviralkan kalimat ‘omon-omon’ bagi Prabowo Subianto saat menjawab kritikan Anies Baswedan soal anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
"Kalau bener masuk akal saya setuju, kalau omon omon ya kumaha?" kata Prabowo dalam debat capres ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Dalam konteks ini, Prabowo meminta Anies agar tak cuma ngomong doang.
Mengutip Kompas.id, dari hasil jajak pendapat Litbang Kompas menunjukkan performa calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto paling rendah dalam debat capres kedua yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Salah satu aspek yang dilihat pada survei yang melibatkan 210 responden itu yakni menjawab pertanyaan dengan lancar, menguasai permasalahan, dan penampilan di atas panggung.
“Memang yang dinilai perlu banyak koreksi memang di Pak Prabowo. Memang di satu sisi terkait dengan penampilan itu nilainya cukup ya, tetapi soal penguasaan permasalahan dan bagaimana cara Beliau menjawab pertanyaan itu dinilai relatif lebih rendah dibandingkan dengan calon-calon yang lain,” ujar peneliti Litbang Kompas Rangga Eka Sakti, Senin (8/1/2024).
Adapun dalam aspek pertama, yaitu soal menjawab pertanyaan dengan lancar dan jelas, capres nomor urut 1, Anies Baswedan dan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo sama-sama mendapatkan skor 7,4. Sementara itu, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mendapatkan angka 6,9.
Kedua, pada aspek menguasai permasalahan, Anies memperoleh angka 7,2 dan Ganjar 7,4. Adapun Prabowo dinilai publik dengan angka 6,9. Lalu, pada aspek ketiga yaitu penampilan kandidat di atas panggung, Anies memperoleh skor 7,9 dan Ganjar meraih skor 7,8. Kemudian Prabowo hanya mendapatkan angka 7,1.
“Nah ini juga menjadi tren yang menarik ini karena dalam debat pertama justru Pak Prabowo itu mendapatkan penilaian yang relatif lebih positif,” tutur Rangga.
Adapun survei berlangsung pada 7 Januari 2024 pukul 19.30-22.00 WIB. Responden yang diwawancarai dipilih secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk setiap provinsi.
Dengan metode itu, jajak pendapat memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error kurang lebih 6,76 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. (Sumber : Kompas.com)
*) 3. Eko Okta Ariyanto