Aartreya – Setelah sebanyak 961 kepala daerah yang terdiri dari 33 gubernur dan 33 wakil gubernur, 363 bupati, 362 wakil bupati, 85 walikota, dan 85 wakil walikota dilantik serentak oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025). Hari ini, Jumat (21/2/2025), para kepala daerah mengikuti retreat di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, mulai 21 Februari hingga 28 Februari 2025.
Seruan efisiensi anggaran Presiden Prabowo pun dikritik pengamat politik kota hujan, Denny Yusuf. Menurut Denny, retreat di Akmil Magelang tak bedanya seperti lirik lagu Rhoma Irama,’kau yang mulai kau yang akhiri’.
“Kau yang mulai, kau yang akhiri, seperti lirik lagu Bang Rhoma Irama, begitu Gambaran retreat kepala daerah di Magelang. Betapa tidak, duit negara sebesar Rp13 miliar dihamburkan percuma. Dan, baru kali ini ada retreat kepala daerah di Magelang,” kata Denny Yusuf kepada media online ini.
Ia pun menyebut, belum lama ini Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 resmi mengeluarkan kebijakan pemotongan anggaran di sejumlah sektor pemerintah guna efisien anggaran.
“Instruksi Presiden itu dikeluarkan sebagai langkah responsif terhadap kondisi perekonomian global yang masih penuh ketidakpastian, serta untuk menjaga keseimbangan anggaran negara,” ucapnya.
“Pertanyannya, duit negara Rp13 miliar buat retreat itu bukankah malah bertolak belakang dengan seruan efisiensi Prabowo. Ironis, rakyat diajak efisiensi, anggaran banyak dipotong untuk masyarakat, nah ini malah gelar retreat dengan anggaran besar,” tandas Denny.
Secara lugas, dia mengaku sependapat dengan yang disampaikan Megawati Soekanoputri yang minta kader PDI Perjuangan tidak ikut retreat.
“Ibu Megawati sudah benar, kalau tujuannya efisiensi, kenapa harus ikut retreat pada kepala daerah asal PDI Perjuangan. Retreat kepala daerah ini diduga kuat unsur politisnya,” tandas Denny Yusuf.
Pada bagian lain, Ketua LSM Lembaga Pendidikan Anak Rakyat (Lempar), NFR Nasution atau yang akrab disapa Ucok Nasution angkat bicara. Blak-blakan aktivis pendidikan ini mengatakan, retreat kepala daerah tak ada manfaatnya. Dia juga mempertanyakan pembekalan ala militer dan kenapa harus di Akmil Magelang?
“Retreat yang dihadiri Prabowo ini kegiatan tersebut justru pemborosan anggaran. Tak jelas manfaatnya! Dan, kenapa harus dilakukan pembekalan ala militer, dan kenapa harus di Akmil Magelang? Para kepala daerah itu berlatarbelakang sipii. Bukan militer! Kenapa harus dimiliterisasi?,” kritik Ucok Nasution.
Retreat kepala daerah di Magelang
Dia melanjutkan, sebelumnya Prabowo sampaikan ajakan efisien.
"Katanya, efisiensi pemerintah harus diutamakan. Kenapa harus membuang dana untuk kegiatan yang tidak terlihat hasilnya dan tak jelas manfaatnya?. Terkait pemebkalan kepala daerah itu urusannya dengan kementerian atau Lemhanas. Bukan gunakan seragam militer dan dilatih militerisasi. Merek aitu sipil lho!,” tandasnya.
Ucok berujar, retreat tersebut malah tumpang tindih tugas antar kementerian. Jika anggaran senilai Rp13 miliar tersebut digunakan untuk makan siang gratis pelajar, akan lebih bermanfaat. Apalagi, jika untuk beasiswa pendidikan pelajar tak mampu.
“Pembekalan harus benar-benar memberi manfaat, terutama untuk meningkatkan kinerja pemimpin daerah. Dan, jangan pula sampaikan kepada rakyat ajakan efisiensi, ini malah pemerintahnya melakukan tindakan kontra efisiensi. Dan, saya mengendus retreat ini bermuatan politik. Karena, baru kali ini kepala daerah ikuti retreat di Magelang dihadiri presiden yang juga ketua umum parpol,” tuntasnya. (Eko Okta)