KOTA BOGOR – Peringati Hari Anak Nasional yang pada 23 Juli, kader PDI Perjuangan Kota Bogor Ahmad Rifai diam-diam ternyata merupakan salah satu penggiat sekaligus aktivis anak. Demi menghormati anak, Ahmad Rifai mengumpulkan anak usia belasan tahun di kediamannya, Tajur, Kecamatan Bogor RTimur, Kota Bogor, Sabtu (23/7/2022).
Saat menggelar pertemuan, mengadopsi gaya bertutur Kak Seto dan legenda pelukis anak Pak Tino Sidin, ia mengajari beragam hal mulai dari melukis, berdikusi hingga bercerita sejarah hari anak. Tak hanya itu, Rifa pun memberikan motivasi dan memberikan bingkisan hadiah yang sudah ia siapkan kepada anak yang mampu menjawab pertanyaannya yang membawa pesan spirit cinta tanah air.
Kepada media online ini, Rifa menyampaikan, anak memiliki sejumlah hak. Antara lain untuk hidup dengan sehat, belajar, hak tumbuh dan berkembang sesuai usianya, serta bersosialisasi dengan temannya.
“Usai pandemi Corona, semua pihak harus kembali memperhatikan hak-hak anak. Sebab, saat puncak Covid-19, ada batasan yang dialami anak. Peran aktif anak menjadi pasif karena harus belajar online dan berbuntut menjadi generasi rebahan, pecinta tik tok dan peminat game,” tukasnya.
Masih menurut Rifa, usai melewati fase belajar di rumah, anak harus kembali dimotivasi menjadi genrasi kebangkitan.
“Genrasi kebangkitan itu sama artinya dengan generasi prto aktif. Anak dikenalkan memiliki inisiatif membantu sesama, hingga menguatkan semangat bersaudara tanpa kenal SARA,” imbuhnya.
Selain itu, sambungnya, hak untuk bertahan hidup anak juga harus lebih diperhatikan saat pandemic.
“Pada masa pandemi, selama dua tahun, hak anak untuk bersosialisasi berkurang. Ini menjadikan sejumlah anak introvert. Seiring melandainya kasus Corona, hak-hak anak kembali diseimbangkan. Kita harus fokus dengan pemenuhan hak anak dengan sejumlah pelonggaran, sehingga anak kita menjadi pribadi yang tanggung. Prokes terjaga, begitu pula dengan nutrisi anak,” urai Rifa. (Nesto)