Liva : Kaderisasi, Kebutuhan Ideologi

526
Liva

KOTA BOGOR - Partai politik merupakan representation of ideas masyarakat yang dicita-citakan sehingga harus diperjuangkan. Parpol, bukan sekedar organisasi pertemanan atau paguyuban. Hal itu disampaikan, pengamat sosial politik Bogor, Liva.  

“Kekinian, dari pemilu-ke pemilu, kerap berlaku ‘politik panjat pinang’. Peran mesin politk acap tak lagi berlandaskan pada salus populi suprema lex, yakni kesejahteraan atau kepentingan rakyat adalah hukum tertinggi. Tapi, sebaliknya, uang yang seringkali menjadi hukum tertinggi,” kata wanita yang mengaku sebagai kader PDI Perjuangan Kota Bogor, Senin (21/2/2022)

Dia mengkritisi, perilaku elit politik di banyak daerah dari banyak parpol masih cenderung mempertontonkan citra personal dan bukan mesin politik. Hal itu sebutnya karena peran kaderisasi tersisihkan. Dan, dampaknya, peran pengentasan kemiskinan juga edukasi politik meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyat masih jauh dari harapan.

“Sudah seharusnya masyarakat tak mengulang kembali membeli kucing dalam karung pada setiap perhelatan pemilu Sebab, tak sedikit para wakil rakyat dipilih berdasarkan urusan bagi-bagi duit, tergiur citra, tetapi minim ideology serta aksi kepedulian rakyat,” tandasnya.

Kaderisasi dalam mesin politik, menurutnya perlu. Sebab, kualitas kader dalam suatu partai politik sangat menentukan daya jual partai politik di masyarakat.

“Guna menepis ketidak percayaan masyarakat terhadap partai politik, kaderiasi merupakan hal yang mutlak. Karena, partai politik juga menjadi pilar utama untuk menyeleksi pemimpin daerah maupun nasional. Tanpa kaderisasi yang baik, maka proses rekrutmen juga akan tersumbat. Ketidakmampuan dalam kaderisasi juga membuat bangsa ini sulit untuk menemukan pemimpin yang jujur, adil, dan amanah,” ucapnya.

“Tidak hanya itu, minimnya kader militan akan memicu anggota partai lebih mudah berpindah dan berganti partai. Artinya, kaderisasi merupakan keharusan politik ideology. Tanpa itu, akan jadi politik tunggang menunggangi dan anggotanya hanya tak beda menjadi massa mengambang atau penggembira,” tuntasnya. (Nesto)

SHARE

KOMENTAR