Aartreya - Manuver politik Bakal Calon Walikota (Bacawalkot) Bogor, Raendi Reyendra atau dokter Reyendra yang membuat Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Golkar setelah sebelumnya sudah memiliki kartu identitas PDI Perjuangan disesali keluarga besar partai besutan Megawati Soekanoputri di kota hujan.
Setelah sebelumnya, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Atty Somaddikarya menyampaikan kekecewaannya karena tindakan sepihak tanpa koodirnasi Raendi Rayendra yang dinilai berpotensi menciptakan kesalahpahaman antar partai. Kini, sejumlah kader PDI Perjuangan Kota Bogor ikut bereaksi.
“Kami meminta DPP PDI Perjuangan agar tidak merekom cawalkot abal-abal yang tidak konsisten. Karena, berpolitik itu bukan hanya untuk kekuasaan tapi melainkan keberpihakan terhadap Masyarakat dan konsisten sangat penting bagi seorang pemimpin,” kata Wakil Ketua DPC BMI Kota Bogor, Beni Sitepu pada Selasa (20/8/2024).
Benny Sitepu (kanan)
Dia melanjutkan, belum lama ini diketahui Raendi Rayendra sudah membuat KTA Partai Golkar.
“Padahal kan sebelumnya dia sudah menjadi bagian keluarga besar PDI Perjuangan. Nah, tiba-tiba kok pindah partai. Kami meyakini jika nantinya terpilih juga tidak akan peduli dengan warga Kota Bogor karena lebih mengedepankan kepentingan politik yang diputuskan sepihak,” tandas Beni.
Terpisah, ungkapan rasa kecewa juga disampaikan kader PDI Perjuangan Kota Bogor, Horas Sitorus. Ia menilai manuver Raendi Rayendra sangat tidak etis. Horas juga mengatakan, atraksi politik Raendi Rayendra mirip yang dilakukan Jokowi, Gibran dan Boby Nasution yang juga pernah ber KTA PDI Perjuangan.
“KTA bagi kami keluarga besar PDI Perjuangan itu sangat sacral. KTA menunjukan yang bersangkutan merupakan keluarga besar kami. Kami yang semula sudah sangat menghormati, membantu melakukan sosialisasi meyakinkan masyarakat agar bersama raendi Rayendra. Belakangan, kok partai kami seolah tak ditempatkan pada penghormatan serupa, seperti kami menghormati Rayendra,” tutur Wakil Ketua PAC Bogor Utara PDI Perjuangan Kota Bogor.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Atty Somadikarya
Sebagai informasi, sebelumnya Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Bogor Atty Somadikarya baru-baru ini menuturkan, aturan main dan kebijakan dalam partai politik berbeda-beda. Di PDI Perjuangan menegaskan syarat wajib, bagi siapapun yang ingin maju dengan tiket dari partai tersebut harus menjadi kader dan memiliki KTA.
“Kami sangat menyayangkan minimnya penghormatan terhadap etika berpolitik. Padahal seorang calon kepala daerah memiliki hak menentukan bendera politiknya sebagai warga negara, namun harus dilakukan dengan mempertimbangkan etika politik,” tandasnya. (Eko Okta)