Ini Quotes Ernesto Che Guevara, Sahabat Bung Karno

2788
Che Guevara saat melawat ke Indonesia dan berkunjung ke Borobudur

Ernesto Che Guevara adalah seorang revolusioner, dokter, pengarang, pemimpin gerilya, diplomat dan pakar teori militer. Che Guevara meninggal di Bolivia pada 9 Oktober 1967 pada umur 39 tahun. Saat itu Che memimpin perlawanan di negara tersebut. Ia meninggalkan jabatan menteri di Kuba dan memilih berjuang untuk negara-negara tertindas di Asia Selatan dan Afrika.

Che dan Presiden Soekarno merupakan sahabat dekat. Keduanya saling mengagumi dan mempunyai semangat yang sama untuk memajukan negara-negara dunia ketiga. Kala itu, Fidel Castro dan Che Guevara baru memenangkan revolusi di Kuba. Pada Bulan Juni 1959, Castro mengutus Che melawat ke negara-negara Asia. Ada 14 negara yang dikunjungi Che, sebagian besar negara peserta Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955.

Indonesia yang saat itu sebagai tuan rumah konferensi Asia Afrika, mendapat lawatan khusus Che. Dia menemui Presiden Soekarno di Jakarta. Keduanya berdiskusi panjang lebar soal revolusi di masing-masing negara. Keduanya cocok karena sama-sama anti imperialis. Selain berdiskusi, Che juga menjalin kerjasama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Kuba. Che juga sempat berwisata ke Candi Borobudur. Ia pun kemudian mengundang Soekarno untuk ganti berkunjung ke Kuba.

Ernesto Che Guevara adalah seorang mahasiswa kedokteran dan pernah mengalami radikalisasi akibat kemiskinan dan kelaparan yang disaksikan di Amerika Selatan. Sebagai figur besar dari Revolusi Kuba, jasa-jasanya telah menjadi simbol pemberontakan kontra-kebudayaan dan lambang global dalam budaya populer. Namanya begitu dikenang, keberanian dan semangat yang memberikan power tersendiri bagi penggemarnya.

Berikut Kata-Kata Bijak Che Guevara :

1. "Petani itu adalah seorang yang berkeyakinan baik, orang yang bermoral tinggi, dan memiliki cinta kepada kebebasan yang kokoh."

2. "Jika Anda bergetar dengan geram pada setiap melihat ketidakadilan, maka Anda adalah kawan saya."

3. "Keberanian yang membuat kalian akan tahan dalam situasi apapun! Nyali sama harganya dengan nyawa. Jika itu hilang, niscaya tak ada gunanya kau hidup!"

4. "Kau harus berani mempertahankan nyalimu untuk selalu bertanya pada kemapanan, kelaziman, dan segala bentuk pidato yang disuarakan oleh para penguasa."

5. "Saya tahu bahwa saat ini semangat pemerintahan besar pemogokan pukulan untuk membagi seluruh umat manusia menjadi hanya dua faksi lawan, saya akan berada di sisi orang-orang biasa."

6. "Satu harus mengeras tanpa pernah kehilangan kelembutan."

7. "Kami berjuang bersama rakyat dan demi rakyat, ketika seseorang melakukan kesalahan dan itu merugikan perjuangan revolusioner, maka eksekusi mati memang harus dilakukan bukan kami tidak menghargai hak asasi manusia justru kami melindungi hak asasi manusia yang lebih besar."

8. "Teman-teman kami dalam benua ini harus yakin bahwa, bila dibutuhkan kami akan berjuang tanpa peduli konsekuensi ekonomi yang terjadi akibat tindakan kami."

9. "Setiap hari orang meluruskan rambut, mengapa tidak hati?"

10. "Saya bukanlah seorang liberator. Liberator itu tidak eksis. Orang-orang membebaskan diri sendiri."

11. "Keberanian itu seperti sikap keberimanan. Jika kau peroleh keberanian maka kau memiliki harga diri. Sikap bermartabat yang membuatmu tidak mudah untuk dibujuk."

12. "Kita tidak akan membiarkan kata 'demokrasi' untuk dimanfaatkan meminta maaf mewakili kediktatoran kelas eksploitasi."

13. "Ketika pasukan penindasan datang untuk mempertahankan kekuasaan mereka melawan hukum yang ditetapkan, perdamaian dianggap sudah rusak."

14. "Saya bukan seorang pembebas. Pembebas tidak ada. Orang-orang membebaskan diri mereka sendiri."

15. "Diam adalah argumen yang dilakukan dengan cara lain."

16. "Untuk mencapai banyak, Anda harus kehilangan segalanya."

17. "Realistis - tuntut yang mustahil."

18. "Kita tidak dapat memastikan bahwa kita memiliki sesuatu untuk dijalani, sampai kita siap untuk memberikan hidup kita untuk itu."

19. "Setelah revolusi, pekerjaan tidak dilakukan oleh kaum revolusioner. Itu dibuat oleh teknokrat dan birokrat. Dan mereka kontra-revolusioner."

20. "Seorang revolusioner sejati digerakkan oleh cinta yang besar. Mustahil membayangkan seorang revolusioner sejati yang tidak merasakan perasaan ini."

21. "Anda harus selalu memikirkan massa, bukan tentang individu. Adalah kriminal untuk memikirkan individu karena kepentingan individu tidak berarti apa-apa di hadapan komunitas manusia."

22. "Universitas tidak bisa menjadi menara gading, jauh dari masyarakat, dihapus dari prestasi praktis Revolusi. Jika sikap seperti itu dipertahankan, universitas akan terus memberikan pengacara masyarakat kita bahwa kita tidak perlu.”

23. "Aku memiliki tumbuh keras tapi tanpa pernah kehilangan kelembutan.."

24. "Sepak bola adalah senjata revolusi."

25. "Cerutu kala senggang adalah teman sejatu pejuang kesepian."

26. "Revolusi bukanlah apel yang jatuh ketika sudah matang. Kamu harus membuatnya jatuh."

27. "Revolusioner sejati dipandu oleh perasaan cinta yang luarbiasa. Mustahil untuk memikirkan seorang revolusioner sejati yang tidak memiliki kualitas ini."

28. "Tugas pertama seorang revolusioner adalah dididik."

29. "Kami berjuang bersama rakyat dan demi rakyat, ketika seseorang melakukan kesalahan dan itu merugikan perjuangan revolusioner, maka eksekusi mati memang harus dilakukan bukan kami tidak menghargai hak asasi manusia justru kami melindungi hak asasi manusia yang lebih besar."

30. "Aku tidak peduli jika aku jatuh selama orang lain mengangkat senjataku dan terus menembak."

(Dikutip dari berbagai sumber/ Nesto)

SHARE

KOMENTAR