Imlekan Bareng Banteng, PDIP Konsisten Jadi Rumah Besar Kaum Nasionalis

1343

JAKARTA - Perayaan Imlek wujud dan keseriusan PDIP merawat kebinekaan yang juga diajarkan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Demikian disampaikan Sekjden DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.

"Ya inilah PDI Perjuangan sebagai rumah kebangsaan Indonesia raya, kami selalu diajarkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri bagaimana kita harus selalu menggelorakan semangat kebangsaan, semangat Indonesia untuk semua," ujar Hasto, saat gelaran perayaan Imlek 2021 yang digelar PDI Perjuangan dengan tema Imlekan Bareng Banteng secara virtual, Jumat (12/2/2021).

Kebudayaan, sebutnya, membentuk jati diri Indonesia sebagai bangsa. Beragam suku agama telah membentuk identitas nasional. Dia mengatakan, menjaga keberagaman juga menjadi landasan PDI Perjuangan dalam berpolitik. Hal tersebut dapat dilihat kualitas calon PDIP di Pilkada hingga pemilihan legislatif.

"Karena itulah Imlek, kita bisa melihat bagaimana Indonesia dibangun oleh semuanya dengan cara gotong royong termasuk juga kelompok Tionghoa. Kita lihat ada Pak Rudianto Tjen, ada Pak Darmadi, ada Pak Charles Honoris, semuanya bergabung karena satu identitas sebagai satu warga negara Indonesia. Bukan asalnya dari mana, itu prinsip PDI Perjuangan," ujar Hasto.

 Sementara, Walikota Singkawang Tjhai Cui Mie dan Ketua DPRD Kabupaten Bangka Tengah Me Hoa menyampaikan testimoninya. Tjhai bangga dipercaya Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk maju di Pilkada Singkawang meski isu perempuan lalu Tionghoa dipakai lawan politik untuk menyerangnya.

"Pasti ada sebelum pencalonan. Tapi begitu selesai, kita menjalankan dengan baik. Yang penting kita buktikan kita mampu dan bisa bekerja," papar Tjhai.

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Keagamaan Hamka Haq memaknai perayaan Imlek sebagai momentum merajut gotong royong sesama anak bangsa.

"Jadi saya yakin bahwa tidak ada satu agama, kepercayaan yang mengajarkan umat yang untuk bermusuhan. Terutama katakan Islam, ada ajaran rahmatan lil alamin. Dalam Kristen ada ajaran cinta kasih, dalam Hindu- Budha ada ajarannya juga dan seterusnya," ucap Hamka.

Pada kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris mengungkapkan, PDI Perjuangan sebagai partai politik sudah menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga keberagaman. Sebagai warga keturunan Tionghoa, politikus PDI Perjuangan itu mengaku merasakan bagaimana partainya dapat memberikan ruang sebesar-besarnya setiap orang tanpa memandang latar belakang etnis maupun golongan.

"Sebagai seorang WNI suku Tionghoa saya bangga sekali menjadi bagian dari keluarga besar PDI Perjuangan. Partai inklusif yang tidak pernah membedakan suku, agama maupun ras dalam memberikan kesempatan kepada setiap kadernya untuk berbakti kepada bangsa dan negara," ujar Charles.

Menurut dia, PDI Perjuangan konsisten memberikan kesempatan kepada semua anak bangsa terlepas dari suku agama dan ras untuk bisa mengabdi kepada bangsa.

"Ada juga orang Tionghoa yang duduk di pimpinan komisi," kata Charles.

Charles menyadari banyak partai politik yang mengaku dirinya sebagai Pancasilais. Namun, ia melihat praktik di lapangan bahwa PDIP yang benar-benar merealisasikannya.

"Kalau lihat track record PDI Perjuangan adalah satu partai yang mengusung, bukan hanya itu, tetapi memperjuangkan ideologi Pancasila dan ajaran Bung Karno. Kata-kata Bung Karno bahwa Indonesia bukan milik satu golongan, satu agama, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke. Karena itu, PDI Perjuangan adalah rumah besar kaum nasionalis," tuntas Charles. (Nesto)

SHARE

KOMENTAR