Kembali meningkatnya wabah Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia, seperti yang pernah diprediksi sebelumnya oleh banyak kalangan. Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, juga menyampaikan hal itu. Menurutnya, gelombang kedua dapat dikatakan muncul saat jumlah positif secara terus menerus meningkat setelah ada gelombang sebelumnya yang berakhir.
"Gelombang kedua virus corona adalah bila suatu wilayah telah mencapai puncak terkena virus corona, kemudian terjadi penurunan. Setelah fase penurunan jumlah kasus tersebut, terjadi lonjakan lagi," kata Dicky sebagaimana dikutip Kompas.com, 14 April 2020.
Adapun gelombang kedua biasanya memiliki masa jeda yang relatif jauh dengan puncak gelombang pertama, bisa memakan waktu sebulan atau lebih. Awal atau akhir dari setiap gelombang tidak bisa diprediksi secara pasti. Fenomena gelombang kedua ini kebanyakan diasosiasikan dengan pandemi flu di masa lampau.
Dilansir dari kompas.com, Presiden Joko Widodo juga pernah mewanti-wanti munculnya gelombang kedua Covid-19. Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021, Selasa (28/7/2020).
"Kita tetap harus waspada kemungkinan dan antisipasi kita terhadap risiko terjadinya gelombang kedua, second wave, dan masih berlanjutnya sekali lagi ketidakpastian ekonomi global di tahun 2021," kata Jokowi.
Saat ini, Rabu (12/8/2020), update sebaran kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia berdasarkan laporan data pada akun Twitter @BNPB_Indonesia, Rabu (12/8/2020) sore, tercatat ada 1.942 kasus baru. Sehingga total kasus virus corona di Indonesia menjadi 130.718 orang.
Untuk jumlah pasien yang sembuh bertambah sebanyak 2.088 orang. Total pasien sembuh yakni 85.798 orang. Sedangkan 5.903 pasien positif virus corona dilaporkan meninggal dunia. Jumlah tersebut bertambah 79 dari pengumuman di hari sebelumnya.
Sementara di Kota Bogor, data Gugus Tugas Covid-19 hingga Selasa (11/8/2020), jumlah pasien terkonfirmasi positif menembus angka 372 kasus. Terbaru, penambahan kasus positif itu berasal dari lingkungan pemerintahan yang memapari dua pegawai negeri sipil (PNS) yang menjabat sebagai lurah dan sekretaris lurah serta puluhan tenaga medis dan non-medis yang bekerja sembilan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas).
Sejumlah negara kini tengah menghadapi gelombang kedua pandemi virus corona atau Covid-19. Dikutip dari suara.com, kondisi itu salah satunya disebabkan oleh pelonggaran pembatasan jarak yang memicu persebaran virus yang seringkali mematikan itu.
Dilansir dari World of Buzz, berikut ini beberapa daftarnya:
Beijing, Cina
Semua orang merayakan ketika pihak berwenang setempat melaporkan kasus Covid-19 aktif terakhir pada 9 Juni 2020. Namun, sehari setelah provinsi mengumumkan bahwa “tidak ada kasus baru dan tidak ada dugaan infeksi,” seorang pria berusia 52 tahun dinyatakan positif terkena virus setelah memeriksa dirinya sendiri di rumah sakit karena merasa kedinginan dan kelelahan.
Kasusnya dilacak ke pasar grosir Xinfadi - pemasok hampir 80 persen dari buah dan sayuran kota, seperti yang dilaporkan oleh Guardian. Dan, dia bukan satu-satunya. Pada 12 Juni, 36 kasus positif ditemukan, yang semuanya terkait dengan pasar Xinfadi. Lebih banyak kasus mulai bermunculan di daerah-daerah yang terhubung ke Beijing. Wakil perdana menteri China bahkan mengumumkan bahwa situasinya tampak "suram".
Tokyo dan Fukuoka, Jepang
Setelah mendekati hampir sebulan tidak ada kasus Covid-19 yang baru, sebuah kota di Fukuoka yang dikenal sebagai Kitakyushu, melaporkan 119 infeksi positif virus mendekati akhir Mei. Menyusul laporan dari Straits Times, jumlah infeksi harian Tokyo juga naik tiga kali lipat untuk pertama kalinya sejak 14 Mei.
Hal itu membuat Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, mengeluarkan "Peringatan Tokyo" untuk kemungkinan memperbarui penasehat bagi bisnis untuk ditutup dan orang untuk menghindari keluar untuk tujuan yang tidak penting.
Korea Selatan
Otoritas kesehatan Korea Selatan baru saja mengumumkan bahwa negara itu berada di tengah-tengah "gelombang kedua" menyusul wabah infeksi Covid-19 yang tiba-tiba di sekitar Seoul setelah liburan pada bulan Mei.
Sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) awalnya mengatakan gelombang pertama negara itu tidak pernah benar-benar berakhir, direktur KCDC, Jeong Eun-kyeong, kemudian mengakui bahwa liburan akhir pekan pada awal Mei menandai dimulainya gelombang infeksi baru di wilayah Seoul yang berpenduduk lebih besar
Singapura
Infeksi Covid-19 gelombang kedua yang masif di Singapura mengejutkan negara itu secara tidak terduga ketika jumlah infeksi positif melonjak lebih dari seratus kali lipat dalam dua bulan sejak gelombang pertama.
Menurut berita ABC, titik buta negara itu adalah dalam memandang kelompok-kelompok yang terpinggirkan selama pandemi meskipun ada peringatan dari para aktivis hak asasi manusia tentang kondisi hidup yang tidak bersih yang sering dialami oleh pekerja asing. Faktanya, sekitar 90 persen dari infeksi gelombang kedua Singapura terkait dengan kerumunan asrama pekerja asing.
Sementara tingkat infeksi melambat dan negara ini mengangkat pembatasannya dalam fase 2 saat ini dari Circuit Breaker (CB), pengawasan mereka menyoroti pelajaran penting tentang bagaimana negara-negara dengan populasi besar pekerja asing berupah rendah harus memperlakukan yang terpinggirkan ini komunitas.
Vietnam
Gelombang kedua Vurus Corona Covid-19 juga menghantam Vietnam. Dikutip dari liputan6.com, virus Corona baru ini mulai muncul di pusat kota Danang lebih dari sepekan lalu telah menyebar ke setidaknya empat pabrik di kota tersebut, yang memperkerjakan sekitar 3.700 tenaga kerja.
Surat kabar Lao Dong pada Senin (3/8/2020) melaporkan, empat kasus Corona COVID-19 juga ditemukan di pabrik yang berlokasi di area industri berbeda di pusat kota yang mempekerjakan 77.000 pekerja.
Dari empat kasus yang dilaporkan, hanya satu yang telah dimasukkan dalam penghitungan Kementerian Kesehatan Vietnam. Setelah lebih dari tiga bulan tidak mencatat penularan lokal, Vietnam kini tengah berjuang lagi menangani gelombang kedua kasus Virus Corona COVID-19, seperti dikutip dari Channel News Asia. Vietnam pada 3 Agustus melaporkan satu kasus baru yang berkaitan dengan Kota Danang, yang membuat total jumlah kasus nya secara nasional sebanyak 621 infeksi, dengan enam kematian. Pertama kali dilaporkan pada 25 Juli, gelombang kedua Virus Corona yang belum ditemukan sumbernya telah mencapai setidaknya 10 wilayah di Vietnam, termasuk ibukota Hanoi dan Kota Ho Chi Minh, dengan 174 orang yang terinfeksi enam orang yang meninggal.
Menurut laporan Lao Dong, yang mengutip ketua serikat pekerja dewan manajemen kawasan industri Danang, salah satu dari empat pabrik telah menghentikan operasi, menyusul kemunculan kasus Corona COVID-19. (sumber : kompas.com/suara.com/liputan6.com/nesto)