Baru 3 Cakada yang Kantongi Surat Tugas Capai 20 Persen Kursi DPRD Kota Bogor

112
Ilustrasi

Aartreya - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan jadwal pelaksanaan Pilkada Serentak 2024. Pilkada akan digelar serentak di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota, diantaranya Kota Bogor. Berdasarkan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 2 Tahun 2024, pemungutan suara Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada Rabu 27 November 2024 di seluruh Indonesia. Sementara, pendaftaran pasangan calon kepala daerah dan wakilnya pada 27-29 Agustus 2024.

Sebagaimana diketahui, setiap calon kepala daerah harus memenuhi sejumlah persyaratan pendaftaran ke KPU. Salah satu persyaratan umum yang menjadi syarat wajib yakni dukungan partai politik atau gabungan partai politik yang memiliki 20 persen kursi di DPRD.

“Yang pasti bahwa untuk Pilkada saat ini acuannya UU No 10 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU No 1 tahun 2015 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU no 1 tahun 2014 tentang pemilihan gubernur, bupati walikota menjadi Undang-undang. Di UU tersebut, partai politik yang bisa mengusung sendiri pasangan calon adalah yang memiliki 20 persen kursi dari jumlah kursi yang ada di DPRD Kota Bogor. Jumlah 20 persen itu hasil Pemilu tahun 2024,” kata pengamat independent Gusti Aweng saat diwawancarai media online ini, Jumat (2/8/2024).

Pria yang juga aktivis 98 Front Pemuda Penegak Hak Rakyat (FPPHR) ini merinci, berdasarkan rekapitulasi dan penghitungan hasil suara Pemilu 2024 KPU Kota Bogor, PKS yang meraup 132.661 suara, memiliki 11 kursi di DPRD Kota Bogor.

“Saat ini, hanya PKS yang sudah bisa mengusung sendiri dan Bakal Calon Kepala Daerah (Bacakada) Kota Bogor dari PKS yang sudah mendapat surat rekomendasi yakni Atang Trisnanto, Ketua DPD PKS Kota Bogor,” kata Gusti.

Selanjutnya, parpol yang sudah memiliki kursi di DPRD Kota Bogor di urutan kedua yakni Partai Golkar dengan 89.988 suara. Partai berlambang pohon beringin, sebutnya, meraih 7 kursi anggota DPRD Kota Bogor.

“Partai Golkar sudah merekomendasikan satu nama yakni ketuanya sendiri, Rusli Prihatevy untuk menjadi Calon Walikota Bogor. Namun, masih harus melengkapi 20 persen, jadi harus berkoalisi agar genap 10 kursi,” tuturnya.

Partai Gerindra yang menempati urutan ketiga suara terbesar di Kota Bogor dengan 78.882 suara dan meraih 6 kursi pada Pileg Kota Bogor 2024 juga sudah mengeluarkan surat tugas.

“DPP Partai Gerindra secara resmi menugaskan kader internalnya, yang saat ini menjabat Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor, Jenal Mutaqin, untuk maju di Pemilihan Wali Kota Bogor 2024. Surat tugas tersebut diserahkan di Kantor DPC Partai Gerindra Kota Bogor, belum lama ini,” lanjutnya.   

Sementara, PDI Perjuangan yang menempati posisi keempat di Pileg 2024 dengan raihan 69.489 suara, 6 kursi juga sudah memberikan surat tugas kepada bacakada yang sudah menjadi kader partai berlambang banteng bulat.

“Dia, Raendi Rayendra yang sudah ber-KTA PDI Perjuangan. Raendi Rayendra selain mendapat surat tugas dari PDI Perjuangan, juga sudah mendapat surat tugas dari PKB yang berada di urutan keenam Pileg 2024 dengan 47.436 suara, atau 4 kursi di DPRD Kota Bogor,” ucap Gusti.

“Selain PDI Perjuangan dan PKB, Raendi Rayendra juga sudah mengantongi surat tugas dari PPP. Meski diketahui, PPP kabarnya memberi surat tugas kepada 4 bacakada yakni selain Rayendra, juga Sendi Fardiansyah, Dedie Rachim dan Zaenul Mutaqien, Ketua DPC PPP Kota Bogor,” lanjutnya.

Sementara, PAN yang berada di urutan kelima dengan 50.655 suara dan memiliki 5 kursi pada Pileg 2024 juga sudat memberikan surat Keputusan rekomendasi lebih awal kepada Dedie Rachim pada Februari 2024 lalu.

“PAN, lebih dulu mengeluarkan SK Rekomendasi pada Dedie Rachim. Selain PAN, Dedie Rachim juga sudah kantongi surat rekom dari Partai Demokrat, yang mendapatkan 43.669 suara atau 3 kursi di DPRD Kota Bogor. Juga, surat tugas dari PPP yang di Kota Bogor mendapat raihan suara di Pileg 2024 yakni 38.445 suara atau 3 kursi. Serta surat tugas dari DPP PSI. PSI sendiri memiliki kursi 1 di DPRD Kota Bogor, atau sebanyak 21,168 suara,” urainya.

“Jika dikalkulasikan, pengusung atau pendukung Dedie Rachim ada 3 partai dan 1 partai PPP jika nantinya memberikan rekom ke Dedie Rachim. Jadi total pendukung kursi di DPRD Kota Bogor sebanyak 9 kursi, ditambah 3 kursi PPP jika nantinya memberikan rekom,” imbuhnya.

Sementara, Partai Nasdem yang meraup 30.045 suara di Pileg 2024 dan merebut 4 kursi DPRD Kota Bogor memberikan surat tugas kepada Sendi Fardiansyah sebagai Bacawalkot Bogor.

“Bacawalkot Bogor Sendi Fardiansyah saat ini sudah mengantongi surat tugas yang diberikan Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat, Saan Mustopa pada 30 Juli 2024 lalu. Jadi, Sendi Fardiansyah saat ini sebagai Bacawalkot mengantongi surat tugas Nasdem 4 kursi di DPRD Kota Bogor, dan surat tugas dari PPP yang memiliki 3 kursi DPRD Kota Bogor, itu pun jika nantinya jadi mendapat rekom dari PPP,” tukasnya.

Ditanya soal Bacawalkot Rena Da Frina, yang rela melepas jabatannya sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, PUPR Kota Bogor, untuk maju di pilkada 2024, Gusti tersenyum sembari geleng-geleng kepala.

“Jika ditinjau dari rekam jejak masing-masing bacawalkot, rata-rata mereka sudah lama berinteraksi di lapangan dan lakukan konsolidasi juga komunikasi politik. Pertanyaannya, Rena yang mendadak hadir,  semestinya tahu syarat maju cakada. Jika dukungan parpol di DPRD sudah terbagi habis ke beberapa cawalkot, lalu bagaimana Rena memenuhi syarat itu? Sepertinya, ia diskenariokan menjadi F2. Siapa pengatur skenarionya? Ya mentornya, yang disinyalir mantan Walikota Bogor, Bima Aria,” tandasnya.       

Dia berujar, sementara ini, bacawalkot yang sudah memenuhi syarat 20 persen kursi DPRD Kota Bogor, merujuk UU Pilkada Nomor 10 Tahun 2016 baru ada tiga bacakada.

“Mereka yakni Atang Trisnanto, Raendi Rayendra dan Dedie Rachim. Namun, jika diantara bacakada memutuskan berpasangan nantinya, itu juga akan saling melengkapi untuk capaian 20 persen kursi DPRD Kota bogor,” tuntasnya. (Nesto)  

SHARE

KOMENTAR